• Dalam Rangka Hari Pramuka ke - 53 tahun 2014 Kak Adhyaksa Dault Mengajak Anggota Gerakan Pramuka Selfie Hari Ini Di Media Sosial (Facebook, Whatshap, bbm, path, dan lain-lain.....)
  • Kunjungi dan Lakukan Input Data Dasar Anggota dan Akreditasi Gugusdepan secara olnine di www.akreditasi.gugusdepan.com
  • Amankan jalur puncak, Ka.Kwarnas Gerakan Pramuka, Adhyaksa Dault canangkan kegiatan Aksi Pramuka Peduli Dalam Rangka Pergantian Tahun 2014 ke 2015 di halaman Masjid Amalia, Universitas Juanda, Ciawi-Bogor

Tanda Penghargaan Orang Dewasa

Berkas Usulan Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD) silahkan download disini ARSIP
SABTU, 14 Agustus 2010 merupakan hari yang bersejarah bagi 2 pembina Prasjiger, karena pada hari itu mereka menerima Tanda Penghargaan Orang Dewasa (TPOD) Bintang Pancawarsa dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang diserahkan saat Apel Besar Hari Pramuka Kwarcab Jember di Alun-alun Jember. Khususnya Kak Drs. Imam Subadi, MG [Pembina Gudep] dan Kak M.Solikin, S.Pd, M.Pd, L.MG. [Pembina Satuan], mereka mendapat kehormatan Bintang Pancawarsa Tingkat III.
Bintang Panca Warsa adalah tanda penghargaan untuk Pembina Pramuka yang menandai kesetiaan, kepatuhan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan ketertiban anggota dewasa Gerakan Pramuka, dalam menunaikan tugas kewajibannya selama lima tahun atau kelipatan lima tahun. Tentu saja syarat dan ketentuan berlaku untuk menerima penghargaan tersebut. Waah, selamat yaa kakak-kakaku. (Admin)

Akreditasi Gugusdepan

STANDAR AKREDITASI GUGUSDEPAN

Standar akreditasi terdiri atas beberapa parameter (indikator kunci) yang dapat digunakan sebagai dasar :
1. Penyajian data dan informasi mengenai kinerja, keadaan dan perangkat gugus depan, yang dituangkan dalam instrumen akreditasi;
2. Evaluasi dan penilaian mutu kinerja, keadaan dan perangkat gugus depan,
3. Penetapan kelayakan gugus depan untuk menyelenggarakan program-programnya; dan
4. Perumusan rekomendasi perbaikan dan pembinaan mutu gugus depan.
KOMPONEN AKREDITASI
Komponen yang akan di akreditasi di gugus depan mencakup:
1. Data keanggotaan
2. Standar Administrasi Gugus depan
3. Standar Pengelolaan Gugus depan
4. Standar Kompetensi Pembina
5. Standar Kegiatan Gugus depan
6. Standar Pencapaian SKU, SKK dan SPG
7. Standar Sarana Prasarana
8. Pengalaman Pembina mengikuti kegiatan pada Bidang
Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
9. Penghargaan dan Prestasi
Deskripsi setiap komponen itu adalah sebagai berikut.
1. Data keanggotaan
Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka terdiri atas anggota muda dan anggota dewasa. Anggota muda adalah anggota biasa yang terdiri atas Pramuka Siaga, Pramuka Penggalang, Pramtika Penegak dan Pramuka Pandega. Anggota dewasa dalam gugus depan adalah anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris dalam organisasi yaitu Pembina Pramuka dan anggota Majelis Pembimbing Gugus depan.
Gugus depan lengkap terdiri atas :
a. Pramuka Siaga yang dihimpun dalam Perindukan Siaga.
b. Perindukan Siaga terdiri atas 3-4 barung, masing-masing barung maksimum beranggotakan 6 orang Pramuka Siaga.
c. Tim Pembina Perindukan Siaga terdiri atas 1 Pembina Siaga dan 3 Pembantu Pembina Siaga.
d. Pramuka Penggalang yang dihimpun dalam Pasukan Penggalang
e. Pasukan Penggalang terdiri atas 3-4 regu, masing-masing regu beranggotakan 6-8 orang Pramuka Penggalang.
f. Tim Pembina Pasukan Penggalang terdiri atas 1 Pembina Penggalang dan 2 Pembantu Pembina Penggalang.
g. Pramuka Penegak yang dihimpun dalam Ambalan Penegak
h. Ambalan Penegak terdiri atas 12-32 orang Pramuka Penegak, dibagi menjadi 3-4 kelompok yang disebut sangga.
i. Tim Pembina Ambalan Penegak terdiri atas 1 Pembina Penegak dan 1 Pembantu Pembina Penegak.
j. Pramuka Pandega yang dihimpun dalam Racana Pandega terdiri atas paling banyak 30 orang Pramuka Pandega dan tidak dibagi dalam kelompok kecil.
k. Tim Pembina Racana Pandega terdiri atas 1 Pembina Pandega dan Nara sumber Ahli.
2. Standar Administrasi Gugusdepan
Gugus depan di lingkungan Gerakan Pramuka merupakan pusat gerak dan wadah pembinaan Pramuka, oleh karena itu dukungan administrasi perlu dilaksanakan secara tertata dan tertib namun sederhana sebagai landasan penentuan arah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan serta penentuan langkah-langkah lanjutan karena terdapat unsur keterkaitan dengan administrasi kwartir.
3. Standar Pengelolaan Gugusdepan
Pengelolaan gugus depan merupakan aspek penting untuk menjamin kelancaran tugas operasional gugus depan, pelaksanaan program dan pencapaian sasaran.
4. Standar Kompetensi Pembina
Pembina, pembantu pembina adalah sumberdaya yang bertanggung jawab atas pencapaian sasaran mutu keseluruhan program pendidikan kepramukaan. Gugus depan sebagai lembaga harus dapat mengelola dan menempatkan sumberdaya pembina dan pembantu pembina sebagai komponen utama untuk menyukseskan program pendidikan kepramukaan dalam rangka mencapai visi dan misinya. Gugus depan harus mempunyai sistem pengelolaan pembina dan pembantu pembina yang lengkap sesuai dengan kebutuhan, perencanaan dan pengembangan.
5. Standar Kegiatan Gugusdepan
Standar kegiatan gugus depan merupakan bagian keglatan yang mengembangkan potensi mental, moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual dan fisik sebagai SDM atau pemimpin yang berkualitas di masa datang.
6. Standar Pencapaian SKU-SKK-Syarat Pramuka Garuda
Gugusdepan harus mengembangkan sistem dan proses pembelajaran yang mencenninkan strategi untuk mencapai tujuan, melaksanakan misi dan mewujudkan visinya. Untuk mencapai tujuan tersebut, gugus depan harus memfasilitasi pramuka agar bisa mengembangkan segala potensi yang dimiliki melalui berbagai kegiatan, sehingga mampu mengembangkan nilai-nilai profesionalisme agar dapat beradaptasi secara cepat saat memasuki dunia profesi melalui sistem pembelajaran berdasarkan Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan.
7. Standar Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana adalah unsur penunjang dalam pelaksanaan pendidikan kepramukaan di gugus depan. Sarana dan prasarana tersebut memerlukan sistem pengelolaan yang mencakup perencanaan, pengadaan, pendataan, pemanfaatan, pemeliharaan, penghapusan, serta pemutahiran. Gugus depan harus memiliki kelengkapan sarana dan prasarana yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan dan pedoman tentang sistem klasifikasi, inventarisasi dan informasi keberadaannya.
8. Pengalaman mengikuti kegiatan pada Bidang Pendidikan, Sosial dan Keagamaan
Keaktifan pembina di gugus depan dalam mengikuti kegiatan-kegiatan di luar kegiatan kepramukaan perlu digalakkan dalam rangka peningkatan mutu pembinaan dalam gugus depan tersebut.
9. Penghargaan dan Prestasi
Penghargaan yang diterima dan/atau prestasi yang dicapai oleh gugus depan baik yang diperoleh dari tingkat ranting, cabang, daerah, nasional maupun intemasional.
Selanjutnya hasil evaluasi ini digunakan untuk memperbaiki mutu kinerja gugusdepan tersebut. Setiap gugus depan melengkapi dokumen berupa form-form yaitu instrumen portofolio yang selanjutnya di kirimkan ke kwartir Nasional. Tentang Prosedur dan tehnis akreditasi gugusdepan dan tata cara penilaian telah diatur dalam lampiran Surat keputusan Kwartir Nasional No. 203 tahun 2011.

Nomor Gugus Depan Kwartir Ranting Puger Tahun 2013

No. GUGUS DEPAN NAMA GUGUS DEPAN DESA ALAMAT
PUTERA PUTERI
26-001 26-002 SDN BAGON 01 Bagon Jl. Kedung Sumur - Puger
26-003 26-004 SDN BAGON 02 Bagon Jl. Bagon No. 10a Suling Bagon Puger
26-005 26-006 SDN BAGON 03 Bagon Jl. Simpangtiga No.109 - Puger
26-007 26-008 SDN BAGON 04 Bagon Bagon - Puger
26-009 26-010 SDN GRENDEN 01 Grenden Jl. Raya Puger No. 17 - Puger
26-011 26-012 SDN GRENDEN 02 Grenden Grenden - Puger
26-013 26-014 SDN GRENDEN 03 Grenden Jl. Raya Puger No. 205 - Puger
26-015 26-016 SDN GRENDEN 04 Grenden Jl. Karetan - Puger
26-017 26-018 SDN GRENDEN 05 Grenden Jl. Gunung Sadeng - Puger
26-019 26-020 SDN JAMBEARUM 01 Jambearum Jl. Puger - Puger
26-021 26-022 SDN JAMBEARUM 02 Jambearum Jl. Puger - Puger
26-023 26-024 SDN JAMBEARUM 03 Jambearum Jl. Bagon No. 01 - Puger
26-025 26-026 SDN KASIYAN 01 Kasiyan Dsn. Babatan - Puger
26-027 26-028 SDN KASIYAN 02 Kasiyan Jl. Mataram No.4 - Puger
26-029 26-030 SDN KASIYAN 03 Kasiyan Jl. Mataram No. 477 - Puger
26-031 26-032 SDN KASIYAN 04 Kasiyan Jl. Sriwijaya No.106 - Puger
26-033 26-034 SDN KASIYAN TIMUR 01 Kasiyan Timur Jl. Gatot Subroto No.71 - Puger
26-035 26-036 SDN KASIYAN TIMUR 02 Kasiyan Timur Jl. Urip Sumoharjo No.122 - Puger
26-037 26-038 SDN KASIYAN TIMUR 03 Kasiyan Timur Jl. Wijaya Kusuma No. 152 - Puger
26-039 26-040 SDN MLOKOREJO 01 Mlokorejo Jl. Kencong - Puger
26-041 26-042 SDN MLOKOREJO 02 Mlokorejo Jl. Raya Kencong No.44 - Puger
26-043 26-044 SDN MLOKOREJO 03 Mlokorejo Jl. Lapangan - Puger
26-045 26-046 SDN MLOKOREJO 04 Mlokorejo Jl. Kencong - Puger
26-047 26-048 SDN MLOKOREJO 05 Mlokorejo Dsn. Sembungan - Puger
26-049 26-050 SDN MOJOMULYO 01 Mojomulyo Jl. Kalimalang Mojomulyo - Puger
26-051 26-052 SDN MOJOMULYO 02 Mojomulyo Jl. Pantai Getem - Puger
26-053 26-054 SDN MOJOSARI 01 Mojosari Jl. Kencong - Puger
26-055 26-056 SDN MOJOSARI 02 Mojosari Jl. Jadugan - Puger
26-057 26-058 SDN MOJOSARI 03 Mojosari Jl. Menampu No. 12 - Puger
26-059 26-060 SDN MOJOSARI 04 Mojosari Mojosari - Puger
26-061 26-062 SDN PUGER KULON 01 Puger Kulon Jl. Adidarmo No. 87 - Puger
26-063 26-064 SDN PUGER KULON 02 Puger Kulon Jl. Sumoharjo No. 25 - Puger
26-065 26-066 SDN PUGER KULON 03 Puger Kulon Jl. Peltu Adi Sandjoto No.38 - Puger
26-067 26-068 SDN PUGER KULON 04 Puger Kulon Jl. Kertasanjaya No. 93 - Puger
26-069 26-070 SDN PUGER WETAN 01 Puger Wetan Jl. Kertasanjaya No.33 - Puger
26-071 26-072 SDN PUGER WETAN 02 Puger Wetan Puger Wetan - Puger
26-073 26-074 SDN PUGER WETAN 03 Puger Wetan Dsn Mandaran
26-075 26-076 SDN WONOSARI 01 Wonosari Jl. Lapangan Olah Raga - Puger
26-077 26-078 SDN WONOSARI 02 Wonosari Jl. Bedadung No.25 - Puger
26-079 26-080 SDN WONOSARI 03 Wonosari Dsn. Lengkong - Puger
26-081 26-082 SDN WRINGINTELU 01 Wringintelu Jl. Gajahmada No.100 - Puger
26-083 26-084 SDN WRINGINTELU 02 Wringintelu Jl. Gambirono - Puger
26-085 26-086 SDN WRINGINTELU 03 Wringintelu Jl. A. Yani No.52 - Puger
26-087 26-088 SD MUHAMADIYAH KASIYAN Kasiyan Jl. Mataram No.481 - Puger
26-089 26-090 SD NU GRENDEN Grenden Jl. Raya Puger No.32 - Puger
26-091 26-092 SD NU WONOSARI Wonosari Jl. Kasiyan No.45 - Puger
26-093 26-094 SMP KARYA BHAKTI Kasiyan Jl. Mayjend Sungkono No. 117
26-095 26-096 SMP NURUL HUDA PUGER Wonosari Jl. Kasiyan No. 45
26-097 26-098 SMP PGRI KASIYAN Kasiyan Timur Jl. Kencong 63 Kasiyan Timur
26-099 26-100 SMP PGRI MOJOSARI PUGER Mojosari JL. RAYA PUGER GUMUKMAS NO. 57 MOJOSARI PUGER
26-101 26-102 SMP PLUS BUSTANUL ULUM Kasiyan Timur Jl. KH. Abdullah Yaqin No. 1 - 3
26-103 26-104 SMP PLUS SUNAN GIRI Mojomulyo Jl. Pasar Manyuk Krajan I
26-105 26-106 SMP SULTAN AGUNG Kasiyan Timur Jl. Muh. Sruji  No. 16 Kasiyan Timur
26-107 26-108 SMPN 01 PUGER Puger Kulon Jl. Achmad Yani 36 Puger
26-109 26-110 SMPN 02 PUGER Kasiyan Timur Jl. Kencong No. 63 Kasiyan Timur - Puger - Jember
26-111 26-112 SMP ACHMAD YANI Puger Kulon Jl. Untung Suropati No. 116
26-113 26-114 SMP ISLAM PUGER Kasiyan Jl. Sriwijaya No. 19
26-115 26-116 SAKA WIRA KARTIKA Puger Kulon Puger Kulon
26-117 26-118 SAKA BHAKTI HUSADA Puger Kulon Puger Kulon
26-119 26-120 SMA ISLAM KASIYAN PUGER Kasiyan Jl. Sriwijaya No. 19 Puger
26-121 26-122 SMA PGRI KASIYAN Kasiyan Timur Jln. Kencong No. 05
26-123 26-124 SMA Plus Bustanul Ulum Mlokorejo Jl. KH. Abdullah Yakin No. 1 Mlokorejo
26-125 26-126 SMA SULTAN AGUNG Kasiyan Timur JL. MUH. SERUJI NO. 16 KASIYAN TIMUR - PUGER
26-127 26-128 SMK DARUS SHOLIHIN Puger Kulon Jl. Makam Roudlatul Jannah
26-129 26-130 SMK NURUL HIKMAH Kasiyan Timur Jl. Raya Puger No.63 - Kasiyan  Puger
26-131 26-132 SMK PERIKANAN DAN KELAUTAN PUGER Puger Kulon Jl. Ach Yani Puger - Jember
26-133 26-134 SMK PUGER JEMBER Kasiyan Timur Jl. Kencong Nomor 117
26-135 26-136 MIS DARUSSALAM 01 Bagon Jl. Flamboyan no. 07  Bagon - Puger
26-137 26-138 MIS DARUSSALAM 02 Bagon Jl. H. Sulaiman  No 239 Bagon - Puger
26-139 26-140 MTSS AL MUBARAK Bagon Suling Bagon
26-141 26-142 MTSS HASYIM ASYA`RI Grenden Jl. Raya Puger
26-143 26-144 MIS DEWI MASYITHOH Jambearum Jl. Raya No.307  Jambearum - Puger
26-145 26-146 MIS WAHID HASYIM Jambearum Jambearum - Puger
26-147 26-148 MAS BUSTANUL ULUM PUGER Kasiyan JL. PUGER NO. 16 KASIYAN TIMUR
26-149 26-150 MIS BUSTANUL ULUM 03 Kasiyan Jln. KH. Haromain No. 29 Gadungan
26-151 26-152 MTs IRSYADUN NASYI'IN Kasiyan Jl. Bagon No. 05 Kasiyan Timur Puger
26-153 26-154 MTSS HAJI ILYAS Kasiyan Kasiyan - Puger
26-155 26-156 MAS IRSYADUN NASYI'IN Kasiyan Timur Jl. Bagon No.05 Kasiyan Timur - Puger - Jember
26-157 26-158 MIS BUSTANUL ULUM 04 Kasiyan Timur Jl. Puger No.08 - Puger
26-159 26-160 MIS IRSYADUN NASYI`IN Kasiyan Timur Jl. Bagon No.05 Kasiyan Timur - Puger
26-161 26-162 MIS MIDRARUL ULUM Kasiyan Timur Jl. Kasiyan Timur - Puger
26-163 26-164 MTSS BUSTANUL ULUM Kasiyan Timur Jl. Puger No. 16 Kasiyan Timur
26-165 26-166 MIS BUSTANUL ULUM 01 MLOKOREJO Mlokorejo Jl. KH. Abdullah Yaqin Mlokorejo Puger - Jember
26-167 26-168 MIS BUSTANUL ULUM 02 Mlokorejo Mlokorejo - Puger
26-169 26-170 MIS MIFTAHUL HUDA Mlokorejo Mlokorejo - Puger
26-171 26-172 MIMA NURUL HUDA Mojomulyo Krajan  1 Mojomulyo - Puger
26-173 26-174 MIS BUSTANUL ULUM Mojomulyo Kalimalang Mojomulyo - Puger
26-175 26-176 MIS IBNU KHOLDUN Mojomulyo Jl. Kalimalang Mojomulyo - Puger
26-177 26-178 MIS DARUL ULUM Mojosari Jadungan Mojosari - Puger
26-179 26-180 MIS NURUL HAROMEN Mojosari Mojosari - Puger
26-181 26-182 MTSS IBNU KHOLDUN Puger Kalimalang
26-183 26-184 MIS AL ISLAMIYAH Puger Kulon Puger Kulon - Puger
26-185 26-186 MIS AL KHOIRIYAH Puger Kulon Puger Kulon - Puger
26-187 26-188 MIS HASANUDDIN Puger Wetan Jl. KH. Mochammad Thohir No.54 Puger Wetan
26-189 26-190 MTSS RADEN FATAH Puger Wetan Jl. Wuluhan No.114
26-191 26-192 MIS RAUDLATUL HUDA Wonosari Wonosari - Puger
26-193 26-194 MIS MIFTAHUL ULUM Wringintelu Jl. Ade Irma Suryani No.105 - Puger
26-195 26-196 SMK Al Holili Mlokorejo Mlokorejo Jl. Gumukmas Mlokorejo

Musyawarah Ranting Puger 2012

Salam Pramuka,

Menuju upaya pengelolaan dan penyelenggaraan Kegiatan Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Puger yang lebih baik sesuai dengan program kerja, maka kami mengharap kepada Bapak/Ibu kepala sekolah selaku Ka.Mabigus/pimpinan lembaga/pimpinan SAKA/undangan kehormatan ikutserta mensukseskan Musyawaran Ranting (MUSRAN) Tahun 2012. Terkait hal dimaksud agar mengirim 1 orang peserta yang dilengkapi dengan Surat Tugas pada:

hari : Sabtu

tanggal : 21 Januari 2012

waktu : pukul 07.00 – 14.00 Wib.

tempat : di Aula KPRI “SEMERU” Kasiyan Kecamatan Puger

acara : Musyawarah Ranting (MUSRAN) 2012

lain-lain : 1. Buku Panduan mohon dibaca dan dipahami sebelum mengikuti

Musran 2012, apabila tidak ada usulan revisi maka tidak perlu

dibacakan. Buku tersebut harus dibawa saat mengikuti MUSRAN;

2. Peserta MUSRAN 2012 mengenakan seragam Pramuka dan berpe-

ran secara aktif selama kegiatan;

3. Saran dan kritik dapat melalui e-mail: kwarranpuger@yahoo.com

Unduh Buku Panduan klik disini

Demikian atas perhatian dan kehadirannya disampaikan terima kasih.

Pokok Pokok Penjelasan dan Penjabaran Dasa Darma

Pokok-pokok Pengertian

1. Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesame manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa.

2. Republlik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila, Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari.

3. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata haaati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

Penjelasan masing-masing Darma

1. Darma pertama: Takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa

1. Pendahuluan

Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:

Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedngkan yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara kongret dalam tingkah laku ataupun sikapnya,

Atau dengan kaata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekan

2. Pengertian

1.Takwa

1. Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain.

2. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berketuhanan Yang Mahaesa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Ynag Mahaesa, yaitu:

1. Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu.

2. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.

3. Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,

2. Tuhan

Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul.

1. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama).

Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya.

2. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.

3. Esa= satu/tunggal.

Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan.

“Tiada Tuhan selain Allah”.

3. Berbicara tentang pengertian taakwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.

Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.

Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih, suka memelihara, beradab, dan sebagainya,

Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.

Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.

Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.

3. Pelaksanaan

1. Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan kongkret dalam tingkah lakkku kehidupan anak didik.

Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan kepercayaan masing-masing.

Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).

Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan bentuk peribadatan lain.

Sebagai Contoh.

Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.

2. Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama.

Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.

Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian.

Akhirnya, akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.

3. Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,

4. Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.

5. Menghormati orang beragama lain.

6. Menyelenggarakan cermah keagamaan.

7. Menghormati orang tua.

2. Darma kedua: Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

a. Pengertian

1. Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda alam.

Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun.

Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima inderia manusia patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa.

Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya.

Kelestarian benda alam, satwa, dan tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang.

Di samping itu, sebagai Negara kepulauan pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan, hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.

2. Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia. Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan antar manusia maupun antar bangsa.

Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa cinta dan kasih saying.

3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila

b. Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.

1) Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.

2) Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.

1.Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya. Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.

2.Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian, kita menyadari keagungan Tuhan Yang Mahaesa.

3. Darma Ketiga : Patriot yang sopan dan ksatria

a. Pengertian

1. Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti, setia dan siap siaga membela tanah airnya.

2. Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci dan selalu disukai orang lain.

3. Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.

4. Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.

5. Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.

b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

1. Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:

1. menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

2. mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.

3. Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.

4. Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.

2. Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.

3. Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.

4. Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.

5. Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.

4. Darma keempaat: Patuh dan suka bermusyawarah.

1. Pengertian

    1. Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.
    2. Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan atau dalam bentuk-bentuk organisasi.
    3. Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.

2. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

    1. Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.

Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.

    1. Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.
    2. Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak
    3. Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.

5. Darma kelima: Rela menolong dan tabah

a. Pengertian

1. Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.

2. Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan, tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.

3. Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.

b. Pelaksanaan dalam Hidup sehari-hari

1. Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta

2. Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.

3. Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.

4. Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat..

6. Darma keenam : Rajin, terampil, dan gembira

a. Pengertian

1. Rajin

Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca, menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.

Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib melaksanakan tugas.

2. Terampil

Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.

3. Gembira

Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan orang lain ia bekerja sama.

Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.

Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.

Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.

4. Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.

b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haari

1) Rajin

1.Biasakan membaca buku yang baik.

2.Biasakan untuk membuaat karya tulis.

3.Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.

4.Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar.

Belajar selama dua jam sehari adalah layak.

5.Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.

6.Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.

2) Bekerja

1. Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.

2. Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.

3. Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.

4. Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.

5. Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.

6. Berusaha untuk bekerja dengan rencana.

7. Bergembiralah dalam tiap usaha.

8. Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.

3) Terampil

1. Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.

2. Latih terus-menerus.

3. Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.

4. Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.

5. Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara.

Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang ada.

7. Darma ketujuh: Hermat, cermat, dan bersahaja

a. Pengertian

1) Hemat

1. Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat menurut kegunaannya.

2. Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri).

Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.

3. Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.

2) Cermat

Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada.

Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu, untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan.

Ia harus berusaha untuk berbuat sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.

3) Bersahaja

Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.

b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

    1. Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.
    2. Tidak ceroboh.
    3. Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.
    4. Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.
    5. Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan
    6. Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.
    7. Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).
    8. Pengguna air tidak terbuang percuma.
    9. Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.
    10. Menggunakan uang jajaan dengan hemat.
    11. Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.
    12. Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.
    13. Membiasakan untuk menabung
    14. Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana

8. Darma kedelapan: Disiplin, berani dan Setia

a. Pengertian

1. Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.

2. Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.

3. Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.

4. Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.

5. Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.

b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-haaaari

1. Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).

2. Mentaati peraaturan.

3. Menjalani ajaran dari ibadah agama,

4. Belajaaar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).

5. Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.

9. Darma kesembilan: Bertanggungjawab dan dapat dipercaya

a. Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.

1.Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:

Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga misalnya :

1. Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.

2. Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.

3. Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,

4. Seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,

Tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suaaatu tanggungjawab yang besar kepadanya.

2. Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya.

Misalnya:

1. Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lai n terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.

2. Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan yang dibuat-buat.

3. Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-baiknya.

4. Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.

5. Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan,

Tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya akan segalati ngkah lakunya.

10. Darma kesepuluh : Suci dalam pikiran Perkataan dan perbuatan

a. Pengertian

1. Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

2. Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.

3. Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng lain.

4. Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.

5. Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: “…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…”

b. Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

1. Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

2. Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.

3. Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang terdapat dalam kehidupan masyarakat.

4. Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.

5.Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatan

 
Satu Pramuka | untuk Satu Indonesia | menuju Indonesia Jaya


Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More